Semarang, Minggu (17/7/2022) Badan Koordinasi (Badko) Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ) Kecamatan Candisari menggelar Musyawarah Kecamatan (Muscam) tahun 2022, yang dilaksanakan di aula Masjid Al Jauhari Candisari Semarang, dan diikuti oleh seluruh Kepala LPQ se-kecamatan Candisari.

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Badan Koordinasi (Badko) LPQ Kota Semarang, setiap periode 5 tahun LPQ Kecamatan diwajibkan untuk melaksanakan Muscam sebagai bentuk reorganisasi.

“Agar organisasi berjalan dengan dinamis, program kerjanya pun berjalan lancar, maka diperlukan suatu musyawarah secara periodik atau berkala, karena organisasi yang sehat adalah organisasi yang selalu melakukan reorganisasi,” tutur Ketua Badko LPQ Kota Semarang, Bahrul Fawaid dalam sambutannya.

“Badko LPQ harus siap berperan dan diperankan,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Badko LPQ Kecamatan Candisari atas gelaran Muscam. “Ini merupakan Muscam perdana tingkat kecamatan yang dilaksanakan di Kota Semarang pada tahun 2022. Ada 16 Badko LPQ Kecamatan di Kota Semarang, dan Kecamatan Candisari lah yang pertama menggelar Muscam di tahun ini,” ujarnya.

Bahrul Fawaid tidak hadir sendiri, ia didampingi pengurus lainnya yaitu, H. Agus Haryadi selaku Wakil Ketua dan Nurul Yakin selaku Sekretaris. Selain itu, hadir pula Camat Candisari H. Agus Priharwanto, Kapolsek Candisari, Kepala KUA Kecamatan Candisari Khorirudin Zuhri, Pengawas Badko LPQ Kecamatan KH. Sumanto, dan Pembina Badko LPQ Kecamatan KH. Dimyati.

Adapun Ketua terpilih periode masa khidmah 2022–2026 adalah Muh. Zamroni, yang sebelumnya adalah Pejabat Antar Waktu (PAW) Badko LPQ Kecamatan Candisari.(Agus Haryadi/NBA)

 

Badan Koordinasi  Lembaga Pendidikan Alquran (BADKO LPQ) Kota Semarang menyelenggarakan wisuda bersama santri angkatan XI, Minggu (19/6/2022).

Ketua Badko LPQ Kota Semarang  Bahrul Fawaid menjelaskan, para santri yang hari ini diwisuda adalah anak-anak pilihan yang telah lulus dalam serangkaian ujian. “Ujian bersama santri LPQ se-Kota Semarang tahun ini diikuti 1.620 santri, tetapi yang dinyatakan lulus 1.085 santri,” jelasnya.

Prosesi wisuda yang berlangsung di audit dua kampus UIN Walisongo tersebut dibagi ke dalam dua gelombang. Wisuda pertama dilaksanakan pada pagi hari (19/6/2022) diikuti 546 santri, kedua pada siang harinya diikuti 539 santri.

Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu mengatakan, para orang tua pasti bangga karena putra-putrinya pintar ilmu agama dan membaca Alquran, sehingga diharapkan bisa menjadi “tiket” masuk surga.

Pada kesempatan tersebut, ia membacakan sambutan Walikota Semarang, yang mengucapkan selamat kepada santri yang diwisuda. Ia juga berterima kasih kepada ustaz dan ustazah yang sudah membimbing hingga mereka bisa diwisuda.

Menurutnya, era globalisasi memberikan dampak signifikan. Salah satu dampak buruknya ditandai dengan merebaknya demoralisasi, yakni suatu bentuk kemerosotan moral dan akhlak.

Beruntungnya ada anak-anak yang sudah dibentengi ilmu agama yang baik sehingga bisa menjadi generasi emas yang siap berkontribusi positif bagi masa depan negara.

“LPQ ini jadi salah satu benteng (demoralisasi), santri-santri ini sudah berada di trek yang tepat, belajar dan mengamalkan Al-Qur’an di usia yang masih muda,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Badko LPQ Jawa Tengah Ateng Chozany Miftah berpesan, wisuda ini bukan akhir dari belajar Alquran. Sehingga santru harus melanjutkan belajar, membaca, dan mengamalkan Alquran. “Semoga ilmu yang didapat menjadi ilmu bermanfaat yang mampu mengantarkan menuju kesuksesan hidup, baik di dunia maupun akhirat,” doanya.

Kata dia, dari 35 Badko LPQ di Jateng, Badko LPQ Kota Semarang merupakan yang paling aktif berperan dan diperankan di masyarakat. “Kami apresiasi pengurus badko yang konsisten melaksanakan satu program strategis dalam rangka pembinaan mutu dan kualitas terselenggaranya pendidikan LPQ,” ujar Ateng.

Hadir pula Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kasi PD. Pontren) Tantowi Jauhari, mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang.(Agus Haryadi/NBA)

KBRN, Semarang : Sebanyak 1.085 santri angkatan XI menjalani wisuda di kampus UIN Walisongo Semarang, Minggu (19/6/2022). Wisuda yang digelar Badan Koordinasi (Badko) Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) Kota Semarang ini terbagi dua gelombang.

Ketua Badko LPQ Kota Semarang Dr Bahrul Fawaid menjelaskan, para santri yang hari ini diwisuda adalah anak-anak pilihan. Mereka sebelumnya telah lulus dalam serangkaian ujian.

“Ujian bersama santri LPQ se-Kota Semarang tahun 2022 ini diikuti 1.620 santri. Dari yang dinyatakan lulus 1.085 santri,” jelasnya.

Wisuda pagi diikuti 546 santri, sedangkan siang hari diikuti 539 santri.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengungkapkan, para orang tua pasti bangga karena putra putrinya pintar ilmu agama dan membaca Al-Qur’an. Harapannya bisa menjadi tiket masuk surga.

Ia juga mengapresiasi ustaz dan ustazah yang sudah membimbing hingga mereka bisa diwisuda.

Menurut dia, era  globalisasi menimbulkan merebaknya demoralisasi beruntungnya ada anak-anak yang sudah dibentengi ilmu agama yang baik sehingga bisa menjadi generasi emas yang siap berkontribusi positif bagi masa depan negara.

“LPQ ini jadi salah satu benteng (demoralisasi), santri-santri ini sudah berada di trek yang tepat, belajar dan mengamalkan Al-Qur’an di usia yang masih muda,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Badko LPQ Jawa Tengah Ateng Chozany Miftah berpesan, wisuda ini bukan akhir dari belajar Al-Qur’an. Sehingga santru harus melanjutkan belajar, membaca, dan mengamalkan Al-Qur’an.“Semoga ilmu yang didapat menjadi ilmu bermanfaat yang mampu mengantarkan menuju kesuksesan hidup, baik di dunia maupun akhirat,” doanya.

Dari 35 Badko LPQ di Jateng, Kota Semarang merupakan yang paling aktif berkegiatan.

“Badko yang konsisten melaksanakan satu program strategis membina mutu dan kualitas terselenggaranya pendidikan LPQ,” ujarnya.

Semarang (Sigijateng.id) – Badko LPQ kota Semarang menggelar kegiatan halal bi halal dan pembinaan Asatidz dengan mengusung tema “Spirit Regenerasi dan Suksesi Kepemimpinan dalam Perspektif Islam” yang dilaksanakan di kantor sekretariat Jl. Dewi Sartika Timur XIV, Kamis (2/6/2022).

Kegiatan program kerja bulanan pengurus Badko LPQ Kota Semarang tersebut bertujuan memberikan khasanah pengetahuan bagi asatidz untuk mampu menyesuaikan diri di era digital seperti sekarang.

Hadir dalam acara tersebut Kabag kesra Kota Semarang H. Agus Rochim dan Dr. KH. Aji Nugroho, Lc., M.PdI selaku narasumber dalam forum Luring seluruh perwakilan 16 kecamatan dari ketua Badko LPQ kecamatan dan pengurus 3 orang peserta dan forum online sebanyak 350 peserta.

Dalam sambutannya, Ketua Badko TPQ Kota Semarang Bahrul fawaid menyampaikan bahwa disadari ataupun tidak, asatidz badko LPQ sekarang memiliki peran dan bisa diperankan.

“Artinya bahwa semua memiliki kesempatan dalam berorganisasi dapat memberikan kontribusinya sesuai kapasitas yang dimiliki, tentunya berdasarkan AD/ART sesuai tema yang diusung dalam pembinaan kali ini yaitu suksesi kepemimpinan,” kata Bahrul.

 

Menurutnya, peran Badko sekarang dalam kelangsungan hidup organisasi, tidak hanya dalam pendidikan tapi sosial dan keagamaan. “Seluruh komponen badko dalam menjalankan perannya bergerak menggalang donasi dan menyalurkan kepada para korban terdampak bencana,” tuturnya.

Bahrul juga mendorong bagaimana asatidz terus meningkatkan kualitas dari sisi pengetahuan juga integritas dalam berorganisasi karena apresiasi yang diberikan dari pemerintah sangat dirasakan keberadaanya.

Tahun ini, lanjut Bahrul, Badko LPQ kota Semarang mendapat kesempatan berupa fasilitasi perjalanan keagamaan dari Pemerintah Kota Semarang. “Sinergitas antara pemerintah kota Semarang dengan Badko LPQ adalah membentuk asatidz menjadi lebih baik dan berkualitas,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kabag Kesra Kota Semarang H. Agus Rochim dalam pembinaan asatidz kali ini menyampaikan kuantitas dan kualitas asatidz Badko LPQ Kota Semarang bisa bertambah setiap tahunnya.

“Mudah-mudahan tahun 2023 jumlah asatidz dan nominal bisyaroh juga bisa meningkat karena peran Badko LPQ kota semarang benar-benar bisa dirasakan keberadaannya dalam bidang Pendidikan, sosial, dan yang lain,” jelasnya.

Terakhir, Dr. KH. Aji Nugroho, Lc., M.PdI menambahkan, dalam hal beragama, tentu harus ditunjang Transfer Of Knowledge (Pengetahuan) yang penting bagi perkembangan ilmu dan Pendidikan dalam berorganisasi.

“Khususnya, transfer of value (Nilai-nilai Moral) bagaimana dalam mendidik murid, santri seorang guru harus juga memberikan contoh yang baik dalam bersikap bertindak untuk diterapkan dalam kehidupan,” terang dia.

“ Transfer Of Culture (Kebudayaan) dimana perkembangan zaman yang semakin pesat budaya budaya asing yang mulai masuk tentu kalau tidak diimbangi dengan peran para guru dan orangtua dalam mengawasi putra putrinya saat bersosialisasi akan sangat menjadi ancaman bagi kehidupan,” pungkasnya. (Mushonifin)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (Badko LPQ) Kota Semarang menggelar ujian umum dan wisuda di Auditorium III UIN Walisongo Semarang pada Minggu (19/6/2022). 

Dr. Bahrul Fawaid, selaku Ketua Badko LPQ Kota Semarang mengatakan ada 1620 santri yang mengikuti ujian umum dan 1085 yang mengikuti wisuda. 

“Hari ini yang mengikuti ujian umum ada 1620 dan wisuda 1085,” jelasnya. 

Selain itu, Badko LPQ Kota Semarang juga menggelar open donasi untuk warga sekitar Gunung Semeru yang terdampak erupsi. 

Donasi yang terkumpul kurang lebih sekitar 25 juta rupiah. 

 

“Donasi atau sumbangan bencana semeru terkumpul kurang lebih sekitar 25 juta rupiah,” lapornya. 

Dalam wisuda tersebut para santri juga mengucapkan Ikrar Cinta Tanah Air. Di akhir, Bahrul menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih atas perhatian dan bantuan pendidikan non formal kota semarang yang secara simbolis diberikan oleh Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti.

“Dengan ini, Semarang akan semakin hebat,” tandasnya. 

Sementara itu, Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu selaku Wakil Walikota Semarang mengucapkan Selamat pada santri yang mengikuti ujian umum dan wisuda. 

“Kami memiliki kebanggaan pada santri. Maka dari itu saya ucapkan selamat kepada santri yang diwisuda dan yang mengikuti ujian,” ujar wanita yang akrab disapa Mbak Ita itu. 

Selain itu, Mbak Ita juga mengucapkan terimakasih pada ustadz dan ustadzah LPQ Kota Semarang telah membantu menyemarakkan dunia pendidikan non formal, terutama pendidikan keagamaan di Kota Semarang. 

“Terimakasih Ustadz LPQ semoga amal baik para ustadz dan ustadzah mampu membangun Kota Semarang lebih baik lagi,” tuturnya. 

Dalam pidatonya, Mbak Ita mengatakan, peran pendidikan non formal, terutama agama, adalah membangun moral anak sejak dini. Sehingga dengan begitu, demoralisasi yang menyebabkan generasi muda melakukan tindakan negatif bisa diminimalisir. 

“Demoralisasi bertentangan dengan norma sosial dalam masyarakat sehingga menyebabkan kejahatan. Contoh pemuda yang menganiaya temannya sendiri. 

Pemuda yang seharusnya punya kegiatan yang positif malah melakukan hal yang tidak terpuji,” tuturnya. 

Mbak Ita juga menyampaikan pentingnya rasa cinta tanah air dan mengkampanyekan Islam moderat dan melawan radikalisme. 

“Lulusan diharapkan cinta tanah air Karena di kota semarang sudah masuk paham radikal,” ujarnya. 

Di akhir, Pak Ateng selaku Ketua Badko Jateng menegaskan pihaknya siap berperan dan diperankan dalam pembangunan kualitas pendidikan. 

“Siap berperan dan diperankan, kami juga menyampaikan dukungan dari Pemkot sudah cukup optimal,” tutupnya. (Mushonifin) 

SEMARANG, KABARKU.NET - Kepengurusan lima Alat Kelengkapan Organisasi (AKO) Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-qur'an (Badko LPQKota Semarang dilantik dan dikukuhkan.

Kelima AKO itu adalah, Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) dipimpin Joko Susanto, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dipimpin Abdul Jawad RD, Pusat Penjamin Mutu (PPM) dipimpin Aminuddin.

Badan Pembinaan & Pengembangan Pendidikan Al-Qur'an (BP3Q) dipimpin Muh Feqih, dan Unit Pemberdayaan Ekonomi Badko (UBED) dipimpin Mad Sodiqin. 

Pelaksana harian, Ketua Badko LPQ Kota Semarang, Moch Dimyati mengatakan, pembentukan 5 AKO menambah komitmen dan semangat agar program kerja bisa lebih maksimal.

Dasar hukum pembentukan AKO yang merupakan organisasi sayap Badko LPQ diatur dalam bab VIII Anggaran Rumah Tangga Badko LPQ tentang AKO.

"Di Kota Semarang sendiri sudah diperkuat hasil rapat pengurus harian pada 24 Juli 2021 melalui zoom metting. Tentu kami kembali berpesan agar mereka amanah dalam menjalankan roda organisasi,” ujarnya. 

Direktur PKBH Badko LPQ Kota Semarang, Joko Susanto, mengatakan, dengan adanya pelantikan dan pengukuhan tersebut, maka semua AKO resmi menjalankan organisasinya masing-masing.

"Kalau ada masalah hukum yang dialami anggota bisa meminta pendampingan ke PKBH. Kami sendiri merupakan AKO paling bontot, yang baru di gagasan pendirian pada 17 Juli 2021 bersamaan perayaan hari keadilan Internasional dan resmi di deklarasikan 31 Juli 2021 melalui zom metting,” ujar Joko, yang juga Direktur Josant And Friend's Law Firm.

Sementara, Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah melalui Kepala Bidang Ketahanan Bangsa, Pradana Agung Nugraha, mengucapkan selamat kepada pengurus yang telah dilantik.

Serta berharap Badko LPQ semakin baik dan semakin maju, membuat program kerja dengan semangat keindonesiaan dan gotong royong berasaskan Pancasila. 

“Keberadaan Badko LPQ bisa menjadi penyuluh terbesar dalam mengawasi. Kalau mendapati organisasi yang tidak mengarah Pancasila bisa dilaporkan kepada kami,” ujarnya.

Dia menambahkan, Kesbangpol sebagai pembina Ormas akan selalu mengigatkan untuk menjaga kerukunan, tolerasi di Kota Semarang dan Jateng, maupun Indonesia.

Hadir dalam acara itu seluruh Ketua Badko LPQ se-Kecamatan di Kota Semarang, jajaran pengurus Kota Semarang.

Acara diisi dengan ‘Seminar Kebangsaan’ menghadirkan narasumber Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Bantuan Hukum Rumah Pejuang Keadilan Indonesia (DPP LBH Rupadi), Tulus Wardoyo dan Sumanto. Kemudian dilanjutkan acara ramah tamah dan halal bihalal.***

SEMARANG (jatengtoday.com) — Badan Koordinasi (Badko) Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) Kota Semarang menyelenggarakan wisuda bersama santri angkatan XI, Minggu (19/6/2022).

Ketua Badko LPQ Kota Semarang Dr Bahrul Fawaid menjelaskan, para santri yang hari ini diwisuda adalah anak-anak pilihan yang telah lulus dalam serangkaian ujian.

“Ujian bersama santri LPQ se-Kota Semarang tahun ini diikuti 1.620 santri, tetapi yang dinyatakan lulus 1.085 santri,” jelasnya.

Prosesi wisuda yang berlangsung di audit dua kampus UIN Walisongo tersebut dibagi ke dalam dua gelombang. Pertama wisuda pagi hari diikuti 546 santri, kedua adalah siang hari diikuti 539 santri.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengatakan, para orang tua pasti bangga karena putra putrinya pintar ilmu agama dan membaca Al-Qur’an. Sehingga diharapkan bisa menjadi “tiket” masuk surga.

Dia yang membacakan sambutan wali kota mengucapkan selamat kepada santri yang diwisuda. Ia juga berterima kasih kepada ustaz dan ustazah yang sudah membimbing hingga mereka bisa diwisuda.

Menurutnya, era globalisasi memberikan dampak signifikan. Salah satu dampak buruknya ditandai dengan merebaknya demoralisasi, yakni suatu bentuk kemerosotan moral dan akhlak.

Beruntungnya ada anak-anak yang sudah dibentengi ilmu agama yang baik sehingga bisa menjadi generasi emas yang siap berkontribusi positif bagi masa depan negara.

“LPQ ini jadi salah satu benteng (demoralisasi), santri-santri ini sudah berada di trek yang tepat, belajar dan mengamalkan Al-Qur’an di usia yang masih muda,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Badko LPQ Jawa Tengah Ateng Chozany Miftah berpesan, wisuda ini bukan akhir dari belajar Al-Qur’an. Sehingga santru harus melanjutkan belajar, membaca, dan mengamalkan Al-Qur’an.

“Semoga ilmu yang didapat menjadi ilmu bermanfaat yang mampu mengantarkan menuju kesuksesan hidup, baik di dunia maupun akhirat,” doanya.

Kata dia, dari 35 Badko LPQ di Jateng, Badko LPQ Kota Semarang merupakan yang paling aktif berperan dan diperankan di masyarakat.

“Kami apresiasi pengurus badko yang konsisten melaksanakan satu program strategis dalam rangka pembinaan mutu dan kualitas terselenggaranya pendidikan LPQ,” ujar Ateng. (*)

KBRN, Semarang : Pengurus lima sayap organisasi yang disebut dengan Alat Kelengkapan Organisasi (AKO) yang keberadaanya langsung di bawah naungan Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-qur'an (Badko LPQ) Kota Semarang, resmi dilantik dan dikukuhkan. Prosesi itu dilakukan secara serentak di aula Cenderawasih, Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Jumat (13/5/2022). 

Kelima AKO itu adalah, Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) dipimpin Joko Susanto, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dipimpin Abdul Jawad RD, Pusat Penjamin Mutu (PPM) dipimpin Aminuddin, Badan Pembinaan & Pengembangan Pendidikan Al-Qur'an (BP3Q) dipimpin Muh Feqih, dan Unit Pemberdayaan Ekonomi Badko (UBED) dipimpin Mad Sodiqin.

Pelaksana harian Ketua Badko LPQ Kota Semarang, Moch Dimyati, mengigatkan program kerja yang sudah disepakati memang sangat padat. Untuk itu dengan padatnya program itu perlu evaluasi dan lahirlah AKO. Agar program ini lebih mudah di eksekusi dan dipetakan. Melalui lahirnya 5 AKO, akan menambah komitmen dan semangat program kerja bisa lebih maksimal.

Dijelaskannya, pembentukan tersebut atas dasar hukum yang tertera pada bab VIII Anggaran Rumah Tangga Badko LPQ tentang AKO, tepatnya Pasal 32, yang berbunyi pada ayat satu, badko LPQ dapat membentuk AKO sesuai kebutuhan dan ayat dua, pembentukan AKO sebagaimana ayat satu diatur dalam peraturan organisasi.

"Di Kota Semarang sendiri sudah disepakati hasil rapat pengurus harian pada 24 Juli 2021 melalui zoom metting. Tentu kami kembali berpesan agar mereka amanah dalam menjalankan roda organisasi," sebutnya. 

Direktur PKBH Badko LPQ Kota Semarang, Joko Susanto mengatakan, dengan adanya pelantikan dan pengukuhan tersebut, maka semua AKO resmi menjalankan organisasi masing-masing. Badko LPQ Kota Semarang adalah ormas yang memiliki mutu terbaik. Hal itu karena semua sektor sudah ada pengurusnya masing-masing. 

Diantaranya adalah pengembangan guru-guru yang tergabung dalam LPQ, dapat mengikuti pelatikan dan sertifikasi di BP3Q sehingga para anak didik benar-benar menjadi lulusan berkualitas. Kemudian dalam menyiapkan amal baik, anggota juga bisa mengalirkan rejekinya berbagi ke UPZ. Ada pula agar pengurusnya dapat berdaya secaea ekonomi bisa memanfaatkan keberadaan UBED. Untuk organisasinya sendiri sudah memiliki PPM, sehingga dapat menjadi ormas yang memiliki kualitas dan kuantitas terbaik. 

"Kalau ada masalah hukum yang dialami anggota, juga bisa meminta pendampingan ke PKBH. Kami sendiri merupakan AKO paling bontot, yang baru di gagasan pendirian pada 17 Juli 2021 bersamaan dengan perayaan hari keadilan Internasional dan resmi di deklarasikan 31 Juli 2021 melalui zom metting," kata Joko yang juga Direktur Josant And Friend's Law Firm, saat memberikan sambutan mewakili AKO yang dilantik.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, melalui Kepala Bidang Ketahanan Bangsa, Pradana Agung Nugraha, mengucapkan selamat kepada pengurus yang telah dilantik. Ia berharap Badko LPQ semakin baik dan semakin maju. Kemudian buat program kerja dengan semangat ke Indonesiaan dan gotong royong. Nantinya membuat program berasaskan Pancasila. Ia juga mengigatkan masyarakat tidak hanya hapal 5 Pancasila, melainkan juga bisa mengamalkan.

Pradana juga meminta membantu pemerintah dalam hal pengawasan apabila ada penyimpangan. Sehingga LPQ bisa menjadi penyuluh terbesar dalam mengawasi. Nantinya jika menemukan organisasi yang tidak mengarah pada Pancasila bisa dilaporkan untuk dicoba.

"Kebangpol sebagai pembina Ormas akan selalu mengigatkan jaga kerukunan, toleransi di Kota Semarang dan Jateng, maupun Indonesia," jelasnya.

Hadir dalam acara itu seluruh Ketua Badko LPQ se-Kecamatan di Kota Semarang, jajaran pengurus Kota. Adapun acaranya diselingi dengan Seminar Kebangsaan dengan menghadirkan narasumber dari Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Bantuan Hukum Rumah Pejuang Keadilan Indonesia (DPP LBH Rupadi), Tulus Wardoyo dan Sumanto. Kemudian dilanjutkan acara ramah tamah dan halalbihalal Idul Fitri. 

SEMARANG, suaramerdeka.com - Badan Koordinasi (Badko) Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ) Kota Semarang menyelenggarakan Wisuda Bersama Santri Angkatan XI di Kampus UIN Walisongo Semarang, akhir pekan lalu.

Sebanyak 1.085 santri dari berbagai area di Kota Semarang telah menjalani wisuda.

Ketua Badko LPQ Kota Semarang Dr Bahrul Fawaid menuturkan, ujian bersama santri LPQ se-Kota Semarang tahun ini diikuti sebanyak 1.620 santri, tetapi yang dinyatakan lulus sebanyak 1.085 santri.

Prosesi wisuda dibagi ke dalam dua gelombang.

Pertama wisuda pagi hari diikuti 546 santri, kedua adalah siang hari diikuti 539 santri.

''Santri yang diwisuda adalah anak-anak pilihan yang telah lulus. Mereka pintar membaca Alquran, dan ilmu Agama,'' tuturnya.

Pihaknya mengapresiasi pengurus Badko Semarang yang konsisten melaksanakan program strategis dalam rangka pembinaan mutu dan kualitas terselenggaranya pendidikan LPQ.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengatakan, orang tua pasti bangga karena putra putrinya pintar ilmu agama dan membaca Alquran, sehingga diharapkan bisa menjadi “tiket” masuk ke surga.

Menurutnya, era globalisasi memberikan dampak signifikan.

 Salah satu dampak buruknya ditandai dengan merebaknya demoralisasi, yakni suatu bentuk kemerosotan moral dan akhlak. 

Beruntungnya ada anak-anak yang sudah dibentengi ilmu agama yang baik sehingga bisa menjadi generasi emas yang siap berkontribusi positif bagi masa depan negara.

''LPQ ini menjadi salah satu benteng (demoralisasi), santri-santri ini sudah berada di trek yang tepat, belajar dan mengamalkan Alquran di usia yang masih muda,'' ujarnya.

 

SEMARANG (Sigi Jateng) – Badan Koordinasi (Badko) Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) Kota Semarang menggelar kegiatan Pembinaan Asatidz di kantor sekretariat Jl. Dewi Sartika Timur XIV pada Rabu sore jelang buka puasa (20/4/2022).

Kegiatan ini mengusung tema “Peran Badko LPQ Kota Semarang Dalam Upaya Meningkatkan Nilai-nilai Islam Washatiyah pada Era Digital Menuju Semarang Semakin Hebat”.

Bahrul Fawaid selaku ketua menjelaskan kegiatan ini merupakan rangkaian program kerja bulanan pengurus Badko LPQ Kota Semarang untuk mengadakan pembinaan juga dalam memberikan fasilitas terhadap asatidz untuk memperoleh khasanah pengetahuan tidak hanya dalam bidang keagamaan atau keTPQ-an.

“Namun kami juga berharap bagaiamana asatidz mampu untuk menyesuaikan diri di era digital dengan mendapatkan banyak pengetahuan,” ucap Bahrul saat memberi pengarahan.

Dalam pembinaan kali ini dihadiri oleh seluruh Pengurus Badko LPQ Kota Semarang Perwakilan 16 Badko LPQ kecamatan masing-masing 3 Peserta secara luring dan hadir dalam daring/online tersedia sebanyak 1000 peserta.

 
 

Bahrul fawaid, menyampaikan dalam sambutannya melanjutkan apa yang disampaikan Walikota Semarang dalam pengawasan penyaluran bantuan bisyaroh beberapa waktu lalu dan pelaporan melalui Sistem Informasi Keanggotaan Badko LPQ Kota Semarang (SIGAP) yang telah dimiliki Badko Kota Semarang maka perlu peran aktif Pengurus Kecamatan agar proses ini berjalan Efektif, Efisien, dan Akuntabel.

“Selanjutnya selaku ujung tombak Pendidikan non formal patut kita sampaikan bahwa Badko LPQ Kota Semarang selaras dalam visinya sudah jelas ada kalimat cinta tanah air dan NKRI dengan senantiasa menanamkan nilai nasionalisme sejak dini, seperti produk sholawat kebangsaan penting sekali ditanamkan ke peserta didik selain agama,” tandasnya.

“Dan terkahir bahwa Kota Semarang dengan keadaan yang semakin baik dan hebat tentu harus diimbangi dengan diimbangi Budaya Literasi, entah dalam keagamaan atau yang lain. Penyadaran bahwa untuk tetap selalu belajar bagi seluruh tenaga pengajar khususnya asatidz TPQ, karena Baik-baiknya orang yang berada di tengah,” pungkasnya.

Hadir dalam pembinaan asatidz kali ini Ketua MUI Kota Semarang, Prof. Moh Erfan Soebahar yang menyampaikan di Era manual ke era Digital butuh kesiapan dan penyikapan yang sangat dewasa. Artinya, sambung Prof Ervan, harus ada relasi virtual yang dominan di masa sekarang dengan kebutuhan yang harus dilakukan.

“Dalam ruh organisasi kelembagaan tentu harus diperhatikan visi, misi, tujuan dan program kerja tentu kerangka harus di kembangkan melalui aspek kelembagaan (Perangkat organisasinya) dan aspek kapasitasnya (Pengelola maupun pengurusnya) hal ini selaras bagaimana Badko kota dalam melaksanakan pembinaan seperti kali ini,” jelas Mantan Warek III UIN Walisongo Semarang ini.

Prof. Eevan melanjutkan, Islam adalah agama: yang ramah, sebagai rahmat (tawasut, tawazun, syumul), Tidak terlampau hebat & tapi tidak lembek, melain
kan pertengahan di antara keduanya Nilai Persaudaraan Muslim seperti apabila berpapasan sampampaikanlah salam, apabila mengundang dikabulkan, apabila minta nasihat diberinya nasihat, apabila bersin dan membaca hamdalah doakanlah, apabila sakit maka jenguklah, apabila meninggal maka iringilah jenazahnya.

Selain itu penyesuaian manusia di Era Digital, ucap Prof Ervan adalah masa dimana semua manusia dapat saling berkomunikasi sedemikian dekat walaupun saling berjauhan.

“Kita dapat dengan cepat mengetahui informasi tertentu, bahkan real time. Biasa disebut dengan era globalisasi, proses integrasi internasional,” ujar Prof. Ervan.

Terakhir peran Badko LPQ Kota Semarang harus bisa menyelaraskan persamaan perspektif dan keseimbangan dengan Menjadi Institusi yang Membina Alqur’an.

“Forum pembinaan Al Quran, tidak hanya mengurusi dapatnya membaca dan memahami nilai-nilai Alquran saja. Tapi harus dapat menjembatani keseimbangan antar komunitas generasi, antara kelas menengah dan pemuda, merawat Pembinaan Al-Quran secara berkelanjutan menuju Semarang semakin hebat,” tutupnya. (Mushonifin)